Gerakan Pramuka Indonesia

Gerakan Pramuka Indonesia
adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang
dilaksanakan di Indonesia .
Kata "Pramuka"
merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang
suka berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang berusia antara 7
sampai dengan 25 tahun, dan berkedudukan sebagai peserta didik, yaitu sebagai
Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong
Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud dengan "kepramukaan"
adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi
anak dan pemuda di bawah tanggung jawab orang dewasa yang dilaksanakan di luar
lingkungan pendidikan sekolah dan di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di
alam terbuka dengan menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Sifat
Berkas:Pramuka-tunaskelapa Indonesia.png
Lambang Pramuka Indonesia yaitu tunas kelapa yang
dijahitkan di kerah kiri baju pramuka (untuk wanita)
Lambang Pramuka Internasional yang dijahitkan di kerah
kanan baju pramuka (untuk wanita)
Lambang Pramuka Internasional yang dijahitkan di kerah
kanan baju pramuka (untuk wanita)
Emblem lokasi wilayah gerakan pramuka Jakarta Selatan yang
dijahitkan di lengan kanan baju pramuka
Emblem lokasi wilayah gerakan pramuka Jakarta Selatan yang
dijahitkan di lengan kanan baju pramuka
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepramukaan Sedunia tahun
1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri
khas, yaitu :
* Nasional, yang berarti suatu organisasi yang
menyelenggarakan kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan
pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa
dan negara.
* Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepramukaan
di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa
persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan sesama manusia, tanpa
membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
* Universal, yang berarti bahwa kepramukaan dapat
dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang
dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan.
Fungsi
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai
fungsi sebagai berikut:
* Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang
menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai
tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan
saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
* Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi
suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa
ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi
suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
* Alat bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai
tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan
berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan
pendidikannya.
Tujuan
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda
Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa
dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
* anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan
berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan
beragamanya.
* anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan
keterampilannya.
* anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
* anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara
Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna,
yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena
itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus
mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.
Tugas Pokok
Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan
Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa
Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat,
bangsa dan negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan
Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta
didiknya.
Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan
kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan
nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang
merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam ikut membantu pelaksanaan GBHN
tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan
perundang-undangannya.
Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat
dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat.
Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan
harapan masyarakat, termasuk orangtua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka
terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan
apa yang diharapkan orangtua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya.
Kelompok umur dan tingkatan
Kelompok umur
Pramuka di Monas
Pramuka di Monas
Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan
yang ditentukan oleh umur anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :
* Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
* Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka
Penggalang
* Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
* Kelompok umur 21 - 25 tahun disebut dengan Pramuka
Pandega
Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan
untuk orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka
Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka
Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir
dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan
Majelis Pembimbing.
Tingkatan
Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang
ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat
Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing
Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan.
Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan.
* Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga
Tata.
* Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu,
Penggalang Rakit, Penggalang Terap
* Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak
Laksana
Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan
Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam
kepramukaan.
Prinsip Dasar dan Metode
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip
yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan
pendidikan lainnya.
Baden-Powell sebagai penemu sistem pendidikan kepramukaan
telah menyusun prinsip-prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan, lalu
menggunakannya untuk membina generasi muda melalui pendidikan kepramukaan.
Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari.
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan itu harus diterapkan secara menyeluruh.
Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi
gerakan pendidikan kepramukaan.
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan bertumpu pada:
* Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
* Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup
dan alam seisinya;
* Kepedulian terhadap diri pribadinya;
* Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka.
[sunting] Prinsip dasar
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang
anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses
penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh pembina,
sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran,
kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat.
Metode
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif
melalui :
* Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
* Belajar sambil melakukan;
* Sistem berkelompok;
* Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung
pendidikan yang sesuai dengan
Perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;
* Kegiatan di alam terbuka;
* Sistem tanda kecakapan;
* Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
* Sistem among.
Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan
dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode
Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang
terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang
tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat
serta menunjang tercapainya tujuan.
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang
disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari
Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Satya
Satya adalah :
* Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon
anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
* Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela
menerapkan dan mengamalkan janji;
* Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna
mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur
peserta didik, yaitu Dwisatya dan Trisatya"
[sunting] Dwisatya
Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka
Siaga. selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Gerakan Pramuka Indonesia
Dwisatya Pramuka Siaga
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
* menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga.
* setiap hari berbuat kebajikan.
Gerakan Pramuka Indonesia
Trisatya
Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang
digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga butir
utama yang menjadi panutan setiap Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang
lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara
ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih.
Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka golongan penggalang ,penegak dan
pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan
Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa.
* Trisatya untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai
berikut :
Gerakan Pramuka Indonesia
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
* menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
* menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat menepati Dasadarma.
Gerakan Pramuka Indonesia
* Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa
selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Gerakan Pramuka Indonesia
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
* menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
* menolong sesama hidup dan ikut serta membangun
masyarakat menepati Dasadarma.
Gerakan Pramuka Indonesia
Dharma
Dharma adalah :
* Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk
mengembangkan budi pekerti luhur.
* Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong
pesertadidik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki
masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
* Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan
pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal
dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa
kebersamaan dan gotong royong;
* Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan
Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan
kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.
Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur
peserta didik, yaitu Dwidharma dan Dasadharma"
Dwidharma
Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Gerakan Pramuka Indonesia
Dwidarma Pramuka Siaga
* Siaga berbakti kepada ayah bundanya.
* Siaga berani dan tidak putus asa.
Gerakan Pramuka Indonesia
Dasadharma
Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Gerakan Pramuka Indonesia
Dasadharma
Pramuka itu:
* Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
* Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
* Patriot yang sopan dan kesatria.
* Patuh dan suka bermusyawarah.
* Rela menolong dan tabah.
* Rajin, terampil, dan gembira.
* Hemat, cermat, dan bersahaja.
* Disiplin, berani, dan setia.
* Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
* Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Gerakan Pramuka Indonesia
Kegiatan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kegiatan Pramuka
Kegiatan pembinaan peserta didik dalam Gerakan Pramuka
harus menggunakan semua Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan tersebut.
Pelaksanaan penggunaannya harus disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar
dapat dijamin bahwa pendidikan itu akan menghasilkan manusia, warga negara dan
anggota masyarakat yang sesuai dan memenuhi keadaan dan kebutuhan bangsa dan
masyarakat Indonesia.
Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya itu harus
mengarah pada pengembangan dan pembinaan watak, mental, jasmani dan rohani,
bakat, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan pramuka, melalui kegiatan yang
dilakukan dengan praktek secara praktis, dengan menggunakan Sistem Among dan
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Sistem Among
Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas dan oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.
Sistem Tanda Kecakapan
Tanda kecakapan adalah salah satu alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh Gerakan Pramuka.
Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh anggota yang memakai tanda-tanda itu.
* Tanda Kecakapan Umum.
* Tanda Kecakapan Khusus.
Lihat juga
* Javaanse Padvinders Organisatie
* Kegiatan Pramuka
* Satuan Karya
* Sejarah Gerakan Pramuka
* Susunan Organisasi Pramuka
* Tanda satuan dan Kecakapan