Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, Ibu-Ibu, Shohibul Hajah/Shohibul Bait yang kami
hormati, tak ketinggalan yang tercinta Anak kami…………………yang di khitan.
Majlis walimatui khitan ini, marilah kita hiasi dengan ucapan tahmid
dan syukur kehadirat Allah SWT yang berkenan melimpahkan karunianya kepada
kita, sehingga kita dapat berkumpul pada hari ini dalam rangka acara khitanan
……………………. Anak dari pasangan……………………….
……….Shalawat dan salam tak henti-hentinya kita sampaikan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga rahmat dan keselamatan selalu
dilimpahkan kepada-Nya, Para sahabat dan pengikut Beliau hingga akhir zaman.
Para undangan
yang kami hormati,
Terutusnya Nabi Muhammad SAW adalah untuk memberi rahmat. Demikian
juga Islam diturunkan ke dunia untuk memberi rahmat, memberi kasih sayang
kepada segenap makhluk apapun, tidak hanya terbatas pada manusia, tumbuhan dan
binatangpun mendapat rahmat yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu dari sekian banyak rahmat Allah adalah
adanya syariat khitan, atau sunat, karena memang itu sudah menjadi sunah para
Nabi-Nabi terdahulu sampai dengan Rasul terakhir.
Beberapa hal menjadi sebab dan keuntungan apabila berkhitan antara
lain :
1.
Dari segi agama
Dalam mukadimah tadi sudah kami bacakan Firman Allah yang tercantum
dalam Surat Al-Imran ayat : 95 :
Artinya :
“Katakanlah : “Benarlah apa-apa yang di Firmankan Allah”. Maka
ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah Dia termasuk orang yang
musyrik”.
Dalam ayat ini ada
beberapa pelajaran, salah satunya ialah kita diperintahkan untuk mengikuti
agama Ibrahim AS. Syariat yang sudah ditetapkan dalam agama Ibrahim antara lain
ialah Khitan. Bahkan Beliau sendiri berkhitan sesudah usia 99 tahun. Tidak
hanya itu saja, Nabi Adam AS yang menjadi nenek moyang manusiapun berkhitan,
walau sesudah dewasa. Kemudian Nabi Muhammad SAW sendiri lahir sudah dalam
keadaan khitan. Disamping itu beliau mengkhitankan cucunya Hasan dan Husain.
Dengan
demikian khitan sudah menjadi sunah (tradisi yang baik) yang sudah dilakukan
oleh orang – orang besar dan terkenal sejak manusia pertama. Karena sudah
menjadi tradisi yang baik, maka syariat agama kita menetapkan khitan itu untuk
dilestarikan hingga akhir zaman.
2.
Dari segi kesehatan
Khitan yang dalam pelaksanaannya adalah memotong kuncup yang
menutupi kepala kemaluan pria, akan memudahkan menghilangkan dan membersihkan
kotoran. Karena setiap manusia buang air kecil berarti mengeluarkan kotoran
yang dalam agama dikatakan bahwa air kencing itu najis. Dengan dipotongnya
sebagian kulit yang menutupi lobang pembuangan berarti kotoran yang najis itu
dapat mudah dihilangkan dan dibersihkan dan juga dengan berkhitan kita dapat
menghindarkan diri dari berbagai penyaki kelamin antara lain : Peradangan Alat Kelamin, Kanker Alat Kelamin
dan lain-lain. Dengan berbagai macam kemaslahatan yang dapat diperoleh dengan
berkhitan maka banyak sekali orang-orang yang sudah dewasa bahkan yang sudah
berkeluarga untuk berkhitan meskipun mereka bukan pemeluk agama Islam.
Dengan demikian khitan ternyata
mempunyai dampak positif bagi pribadi,
keluarga dan lingkungan hidupnya. Karena sudah jelas segi manfaatnya, hendaklah
khitan ini dimasyarakatkan. Selain nilai nilai kesehatan , Insya Allah akan mempunyai
nilai ganda apabila khitan itu diniati mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW.
Para undangan yang kami hormati
demikian kami sampaikan sedikit tentang Hikmah dari Khitan, kalau dalam
penyampaian kami terdapat kalimat – kalimat yang kurang berkenan maka kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Bila terdapat kebaikan kembalikan kepada
Allah. Tapi bila terdapat kesalahan kembalikan kepada kami sendiri. Kepada anak
………………..yang dikhitan kami doakan semoga lekas sembuh dan yang lebih penting
lagi mudah – mudahan dapat menjaga diri dari kotoran lahiriyah yaitu najis
maupun kotoran ma’nawiyah, yaitu perbuatan dosa besar yang sangat dikutuk Allah
SWT.
Amin Ya rabbal
aalamin………………………
Sekian
Wasalamualikum Wr. WB.